Lebih dalam lagi mengenal flatform wordpress, Tutorial pada posting ini adalah tentang cara membuat static pages atau halaman statis pada blog wordpress.
Perbedaan Post Editor Static Pages dengan Dinamic Post
Kategori
Tag
Sticky post
Page attributes
Excerp
Cara Membuat Halaman Statis ( Static Page )
Tambahan tentang static pages
By@Si OTAK MATI
Rabu, 06 April 2011
Cara Membuat Static Page
Pada dasarnya platform wordpress memiliki dua jenis post yaitu dinamic post(post dinamis/jenis posting biasa) dan static post (post statis). Static post lebih dikenal dengan nama static pages (halaman statis).
Dinamic post adalah jenis post yang sifatnya dinamis atau selalu bergerak atau berubah, bergerak disini dalam artian bahwa suatu artikel yang diposting melalui dinamic post posisinya akan tergeser ke bagian bawah apabila ada posting baru, terus dan terus tergeser dengan posting baru hingga akhirnya artikel tersebut tidak muncul pada halaman depan dan masuk ke dalam arsip blog.
Static post atau static pages adalah jenis post yang sifatnya statis atau tidak bergerak, suatu artikel atau tulisan yang di posting melalui static pages tidak akan muncul pada deretan post dinamis, artikel tersebut umumnya tidak muncul pada halaman depan walaupun merupakan posting baru.
Static pages atau halaman statis umumnya digunakan untuk informasi yang sekiranya tidak perlu muncul di halaman depan seperti halaman About, atau halaman kontak serta informasi lainnya.
Secara garis besar, post editor yang digunakan untuk static pages dan dinamic post adalah sama, namun ada beberapa perbedaan yang munkin ingin anda ketahui.
Editor dinamic post (posting yang biasa) mempunyai pilihan kategori, sehingga posting yang dibuat dapat dikelompokkan berdasarkan nama kategori, sedangkan static page/halaman statis tidak mempunyai kategori sehingga tidak dapat dikelompokkan antara posting yang satu dengan posting yang lain.
Editor dinamic post (posting yang biasa) mempunyai pilihan tag, sehingga posting yang dibuat dapat dikelompokkan berdasarkan nama tag, sedangkan static page/halaman statis tidak mempunyai tag sehingga tidak dapat dikelompokkan antara posting yang satu dengan posting yang lain.
Editor dinamic post (posting yang biasa) mempunyai pilihan sticky post, sehingga posting yang dibuat bisa dijadikan sebagai post sticky (apa itu post sticky, silahkan baca artikel tentang Cara Membuat Sticky Post), sedangkan static page/halaman statis tidak mempunyai pilihan sticky postsehingga tidak dapat dijadikan sticky post.
Editor dinamic post (posting yang biasa) tidak mempunyai page attributes, sedangkan static pages mempunyai pilihan page attributes. Pada page attributes memungkinkan untuk menjadikan halaman tersebut menjadi parent page (halaman induk) atau child page (sub halaman), memilih custom template yang tersedia (pada beberapa theme memiliki custom template, tentang custom template akan dibahas tersendiri).
Editor dinamic post (posting yang biasa) memiliki excerp, sedangkan static page/halaman statis tidak mempunyai excerp.
Berikut adalah cara membuat halaman statis :
Pada dasarnya posting biasa dengan halaman statis itu sama, namun terdapat sedikit perbedaan diantaranya adalah halaman posting biasa apabila di publikasikan akan mucul dihalaman depan (jika pengaturan default) dan halaman statis tidak. Posting biasa mempunyai feed yang apabila di publikasikan maka secara otomatis mengirimkan artikel tersebut feed reader atau email, untuk halaman statis tidak mempunyai feed. Sebuah halaman statis juga tidak akan muncul pada halaman perncarian.
Judul halaman statis pada theme wordpress tertentu akan secara otomatis muncul pada menu navigasi, dan sub halaman akan menciptakan menu dropdown pada menu navigasi tersebut.
Sepertinya cukup dulu, jika ada yang salah mohon ada yang mengoreksi
0 komentar:
Posting Komentar
Thankz For Your Koment